Istilah
Secara harafiah, kata GULAG adalah sebuah singkatan, yang berarti
Glavnoe Upravlenie Lagerei,
atau Administrasi Kamp Utama. Setelah beberapa waktu, kata "Gulag"
akhirnya tidak hanya diartikan sebagai administrasi kamp-kamp
konsentrasi tersebut tetapi juga sistem kerja paksa Soviet sendiri,
dalam segala bentuk dan variasinya: kamp-kamp kerja paksa, kamp hukuman,
kamp kriminal dan politik, kamp kaum perempuan, kamp anak-anak, kamp
transit. Yang lebih luas lagi, "Gulag" akhirnya digunakan untuk merujuk
kepada sistem penindasan Soviet sendiri, serangkaian prosedur yang
pernah disebut para tawanan sebagai "gilingan daging": penangkapan,
interogasi, transportasi di kereta-kereta binatang tanpa sistem pemanas,
kerja paksa, penghancuran keluarga, tahun-tahun yang dilewati di
pembuangan, kematian pada usia dini yang tidak perlu terjadi.
[1]
Sebagian pengarang merujuk kepada semua tahanan dan kamp di sepanjang sejarah Soviet (1917–1991) sebagai
Gulag.
Dalam penggunaan modern, kata ini seringkali tidak harus terkait dengan
Uni Soviet. Misalnya, dalam ungkapan-ungkapan seperti "
Gulag Korea Utara". Pulau
Buru
pun seringkali disebut sebagai "Gulag Indonesia". Perhatikan bahwa
singkatan asli dalam bahasa Rusianya (ГУЛАГ, tak pernah dalam bentuk
majemuk), menggambarkan bukan hanya satu kamp saja, melainkan
keseluruhan departemen pemerintah yang bertanggung jawab atas
keseluruhan sistem kamp itu. Kata ini hampir tidak pernah dipergunakan
dalam bahasa Rusia - baik secara resmi maupun dalam penggunaan
sehari-hari - karena istilah yang lazim digunakan untuk sistem kamp
kerja paksa atau untuk masing-masing kamp itu, biasanya dirujuk dalam
bahasa Rusia semata-mata sebagai "kamp" ("лагеря") atau "zona" ("зона",
selalu dalam bentuk tunggal).
Istilah "kerja paksa hukuman" diusulkan untuk dipergunakan resmi oleh rapat
politbiro Partai Komunis Uni Soviet pada 27 Juli 1929, sebagai ganti dari istilah
kamp konsentrasi, yang lazim digunakan hingga saat itu.
Sebuah istilah sehari-hari untuk seorang tahanan di Gulag Soviet adalah "
zeka", "
zek". Dalam
bahasa Rusia, kata untuk "tahanan", "tawanan" adalah "заключённый",
zakliuchyonnyi,
biasanya disingkat menjadi 'з/к' dalam dokumen-dokumen, diucapkan
sebagai 'зэка' (zeh-KA), dan lambat-laun berubah menjadi 'зэк' dan
'зек'. Kata ini masih digunakan dalam pecakapan sehari-hari, tanpa harus
merujuk kepada kamp-kamp kerja paksa. 'з/к' mulanya adalah sebuah
singkatan dari "заключённый каналостроитель", "
zakliuchyonnyi
kanalostroitel'" (tawanan pembangun terusan), yang berasal dari para anggota pekerja budak di
Kanal Volga-Donau. Belakangan, istilahnya diartikan sebagai "zakliuchyonnyi".
Selain kategori kamp yang paling umum yang mempraktikkan kerja paksa
yang berat serta penjara dalam berbagai jenisnya, ada pula bentuk-bentuk
yang lainnya.
- Sharashka (шарашка, tempat membuang-buang waktu)
pada kenyataannya adalah laboratorium-laboratorium penelitian rahasia.
Di sini para ilmuwan yang ditangkap dan dinyatakan bersalah, sebagian di
antarnya adalah tokoh-tokoh terkemuka, secara anonim mengembangkan
teknologi-teknologi baru, dan juga melakukan penelitian-penelitian
dasar.
- Psikhushka (психушка, rumah gila), perawatan medis paksa dalam penahanan psikiatris dipergunakan, sebagai ganti kamp, untuk mengisolasi dan menghancurkan moril para tahanan politik. Praktik ini menjadi semakin lazim setelah dibubarkannya secara resmi sistem Gulag. Lihat Vladimir Bukovsky, Pyotr Grigorenko.
- Kamp-kamp khusus atau zona untuk anak-anak (jargon Gulag: "малолетки", maloletki, di bawah umur), untuk mereka yang cacat (dalam Spassk), dan untuk para ibu ("мамки", mamki) yang mempunyai bayi.
- Kamp-kamp untuk "para istri pengkhianat Tanah Air" (ada kategori penindasan khusus: "Anggota Keluarga Pengkhianat Tanah Air" (ЧСИР, член семьи изменника Родины)).
- Di bawah pengawasan Lavrenty Beria yang mengepalai NKVD dan program bom atom Soviet hingga meninggalnya pada 1953, beribu-ribu zeks dipergunakan untuk menambang biji uranium dan mempersiapkan fasilitas-fasilitas pengujian, antara lain di Novaya Zemlya, Pulau Vaygach, Semipalatinsk. Laporan-laporan bahkan menyatakan bahwa para tahanan Gulag dipergunakan dalam ujian-ujian nuklir awal (yang pertama dilangsungkan di Semipalatinsk pada 1949) dalam wilayah-wilayah dan kapal-kapal selam nuklir yang radioaktifnya dibersihkan.
Sejarah
Sejak 1918 fasilitas-fasilitas penahanan untuk jenis kamp tahanan dibangun, sebagai perluasan yang diperbaiki dari
kamp kerja paksa (
katorga) sebelumnya, yang dioperasikan di
Siberia sebagai bagian dari sistem penghukuman di
Kekaisaran Rusia. Dua jenisnya yang utama adalah "Kamp-kamp dengan tujuan khusus
Vechecka" ("особые лагеря ВЧК") dan
kamp kerja paksa
(лагеря принудительных работ). Mereka dibangun untuk berbagai kategori
orang yang dianggap berbahaya bagi negara: untuk penjahat biasa, untuk
tahanan dari
Perang Saudara Rusia,
untuk para pejabat yang dituduh korupsi, sabotase dan penggelapan,
berbagai musuh politik dan pembangkang, serta bekas kaum aristokrat,
pengusaha, dan pemilik tanah yang luas.
Basis hukum dan pedoman untuk menciptakan sistem "kamp-kamp kerja
hukuman" (bahasa Rusia: "исправительно-трудовые лагеря",
"Ispravitel'no-trudovye lagerya"), yaitu tulang punggung dari apa yang
biasanya disebut "Gulag," adalah sebuah dekrit rahasia dari
Sovnarkom pada
11 Juli 1929 tentang pemanfaatan
tenaga hukuman (lihat
rujukan wikisourcenya), yang meniru bagian tambahan yang sejajar dalam risalah rapat
Politbiro pada
27 Juni 1929.
Sebagai sebuah lembaga yang keseluruhannya berdasar pada
Uni Soviet Union dan sebuah administrasi induk dengan
OGPU, Polisi Rahasia Soviet, GULAG secara resmi didirikan pada
25 April 1930 sebagai "ULAG" berdasarkan perintah OGPU No. 130/63 seturut dengan perintah
Sovnarkom No. 22 hlm. 248 tanggal [7 April]] 1930, dan diganti namanya menjadi GULAG pada bulan November.
Pada awal tahun 1930-an, tindakan drastis yang memperketat kebijakan
penghukuman Soviet menyebabkan pertambahan yang signifikan pada jumlah
penghuni kamp tahanan. Pada masa
Teror Besar (
1937-
1938),
sebagian besar penahanan-penahanan massal yang sewenang-wenang
menyebabkan peningkatan besar lainnya dalam jumlah tahanan. Pada
tahun-tahun ini, ratusan ribu orang ditangkap dan dijatuhi hukuman
penjara yang lama berdasarkan salah satu dari berbagai paragraf
Ayat 58
yang terkenal dari Kitab Hukum Pidana Republik-republik Uni Soviet,
yang mendefinisikan penghukuman bagi berbagai bentuk "kegiatan
kontra-revolusi."
Hipotesis bahwa pertimbangan-pertimbangan ekonomilah yang bertanggung
jawab sebagai penyebab penangkapan-penangkapan missal pada masa
Stalinisme telah dibantah berdasarkan arsip-arsip bekas Soviet yang
telah dibuka sejak tahun 1990-an, meskipun beberapa sumber arsip juga
cenderung mendukung hipotesis ekonomi.
[1][2]
Namun demikian, perkembangan sistem kamp mengikuti garis-garis ekonomi.
(Bagi "koloni-koloni kerja korektif" hal ini kurang diberlakukan, bagi
hunian-hunian khusus hampir sama sekali tidak.) Pertumbuhan sistem kamp
beriringan dengan memuncaknya kampanye
industrialisasi
Soviet. Karenanya, kebanyakan kamp-kamp itu didirikan untuk
mengakomodasi begitu banyaknya tahanan yang ditempatkan dengan
tugas-tugas ekonomi tertentu. Hal ini mencakup sumber-sumber alam dan
kolonisasi daerah-daerah terpencil serta realisasi dari
fasilitas-fasilitas infrastruktur yang sangat besar serta proyek-proyek
pembangunan industri.
Pada 1931-1932, Gulag mempunyai sekitar 200.000 tahanan di kamp-kamp;
pada 1935 — sekitar 800.000 di kamp-kamp dan 300.000 di koloni-koloni
(rata-rata tahunan), dan pada 1939 sekitar 1,3 juta di kamp-kamp dan
350.000 di koloni-koloni. (Bdk., mis., Istorija stalinskogo Gulaga:
konec 1920-kh - pervaia polovina 1950-kh godov; sobranie dokumentov v 7
tomach, ed. by V. hlm. Kozlov et al., Moskva: ROSSPEN 2004, vol. 4:
Naselenie GULAGa)
Pada
Perang Dunia II,
populasi Gulag menurun dengan tajam, karena dibebaskannya secara missal
ratusan ribu tahanan yang direkrut dan dikirim langsung ke tapal batas
(seringkali dalam
batalyon-batalyon hukuman
yang dikirim ke daerah pertempuran yang paling berbahaya dan mengalami
tingkat kematian yang tinggi). Tingkat kematian memuncak pada
1942–
1943.
Setelah PD II jumlah tahanan di kamp-kamp penjara dan koloni-koloni
kembali meningkat tajam, hingga mencapai sekitar 2,5 juta orang pada
awal
1950-an
(sekitar 1,7 juta daripadanya berada di kamp-kamp). Sementara sebagian
daripadanya adalah para deserter dan tahanan perang, ada pula 339.000
warga negara Soviet yang direpatriasikan dari
kamp-kamp pengungsi
di Jerman (termasuk 233.000 bekas personil militer) yang dituduh
berkhianat dan membantu musuh. Puluhan ribu dari mereka akhirnya
dinyatakan bersalah dan dipindahkan ke kamp-kamp tahanan. Sejumlah besar
warga sipil dari wilayah-wilayah Rusia yang diduduki negara lain dan
wilayah-wilayah yang dianeksasi oleh
Uni Soviet setelah perang juga dikirim ke sana. Bukan sesuatu yang luar biasa bagi mereka yang selamat dari kamp-kamp
Nazi
untuk dikirim langsung ke kamp-kamp kerja Soviet. Namun alasan utama
bagi peningkatan jumlah tahanan di masa pasca-perang adalah pengetatan
UU tentang pelanggaran hak milik pada musim panas 1947 (pada saat ini
terjadi bala kelaparan di sejumlah wilayah USSR, yang mengakibatkan
tewasnya 1 juta orang), yang mengakibatkan ratusan ribu orang dikenai
masa tahanan yang panjang, tidak jarang dengan alasan pencurian atau
penggelapan kecil-kecilan.
Selama tahun-tahun setelah PD II, sejumlah kecil tahanan adalah orang-orang
Baltik dan
Ukraina dari negara-negara yang baru saja digabungkan ke dalam Uni Soviet, serta orang-orang
Finlandia,
Polandia,
Rumania dan lain-lainnya. Sebaliknya,
tahanan perang ditahan di dalam sistem kamp yang terpisah, yang dikelola oleh administrasi utama yang terpisah dengan NKVD/MVD.
Negara terus mempertahankan sistem kamp ini untuk sementara waktu setelah kematian Stalin pada Maret
1953. Program
amnesti
yang kemudian diberlakukan hanya dibatasi bagi mereka yang telah
ditahan paling lama 5 tahun, sehingga kebanyakan hanya mereka yang
melakukan kejahatan biasalah yang dibebaskan. Pembebasan
tahanan politik dimulai pada
1954 dan menjadi meluas, dan juga disertai dengan
rehabilitasi massal, setelah
Nikita Khrushchev menolak
Stalinisme dalam
Pidato Rahasianya pada Kongres ke-20
PKUS pada Februari,
1956.
Menurut perkiraan belakangan berdasarkan dokumen-dokumen arsip,
keseluruhannya sekitar 18-20 juta orang yang pernah menjadi tahanan di
kamp-kamp dan koloni-koloni itu selama periode Stalinisme pada suatu
masa tertentu. Pada akhir 1950-an, praktis semua "kamp-kamp kerja
korektif" dibubarkan. Namun koloni-koloni masih tetap ada.
Secara resmi GULAG dibubarkan oleh perintah
MVD pada
25 Januari 1960.
Keseluruhan kematian yang dapat didokumentasikan dalam sistem kamp-kamp dan koloni-koloni kerja paksa korektif dari
1930 hingga
1956
mencapai hingga 1.606.748, termasuk tahanan-tahanan politik dan biasa.
Angka ini tidak mencakup lebih dari 800.000 hukuman mati atas kaum
"kontra-revolusi" pada periode "Teror Besar", karena umumnya semuanya
itu dilakukan di luar sistem kamp dan dihitung secara terpisah. Dari
1932 hingga 1940, sekurang-kurangnya 390.000 petani meninggal di
tempat-tempat
pemukiman kerja.
Orang dapat pula menyimplkan bahwa banyak dari mereka yang bertahan ini
menderita kerusakan fisik dan psikologis yang permanent. Tentang jumlah
tahanan dan tingkat kematian mereka, lihat makalah Getty, Rittersporn
dan Zemskov dalam American Historical Review, Vol 98, No 4 Kematian di
sejumlah kamp tertentu didokumentasikan secara lebih lengkap daripada di
tempat-tempat lainnya.
Kondisi
Kuota produksi yang ekstrem, kekurangan gizi, kondisi yang berat,
perumahan yang tidak memadai, kesehatan dan pemeliharaan kesehatan,
maupun perlakukan brutal oleh para petugas dan penjaga kamp serta sesama
tahanan menadi alasan-alasan utama bagi tingginya tingkat kematian,
yang dalam kasus-kasus ekstrem bisa mencapai 80%.
Penebangan pohon dan
pertambangan
adalah kegiatan-kegiatan yang paling umum serta paling berat. Di sebuah
pertambangan Gulag, kuota produksi (norma) seseorang mungkin bisa
mencapai 13.000 kg bijih besi per harinya, dengan kuota yang
ditingkatkan oleh tufta ("pura-pura kerja"), sehingga lebih banyak
pekerjaan akan dilaporkan daripada apa yang sesungguhnya dilakukan, dan
dicapai melalui sogokan, hubungan yang baik, pelayanan seksual ataupun
penipuan. Kegagalan dalam mencapai kuota akan mengakibatkan hilangnya
jatah yang penting (berkurang hingga 300 gram "roti black rye", 5 gram
tepung, 25 gram buckwheat atau makaroni, 27 gram daging dan 170 gram of
kentang). Jatah makanan yang lebih rendah berarti produktivitas yang
lebih rendah, dan
lingkaran setan
ini biasanya menghasilkan konsekuensi yang fatal melalui kondisi
kelemahan tubuh dan devitalisasi, yang dijuluki "dokhodiaga" (доходяга),
sebuah istilah yang berasal dari kata kerja bahasa Rusia "dokhodit"
(mencapai (batas daya tahan)) dan diterjemahkan kira-kira sebagai "orang
yang tidak ada harapan". Namun demikian, status
dokhodyaga dapat juga terjadi meskipun seseorang sudah mencapai status sebagai
udarnik (pekerja yang super produktif) dan mencapai jatah yang lebih tinggi (di sebuah kamp,
udarnik
menerima satu kilo roti per harinya) dan hak-hak istimewa lainnya,
seperti misalnya kondisi perumahan yang lebih baik. Ini disebabkan
karena makanan tambahan yang diperoleh ternyata tidak cukup untuk
mengkompensasi energi yang digunakan dalam usaha untuk mencapai kuota
yang lebih tinggi, yang melampaui norma standar hingga 50% atau lebih.
Para tahanan seringkali dipaksa bekerja dalam kondisi-kondisi yang
tidak manusiawi. Meskipun iklimnya sangat brutal, mereka hampir tidak
pernah mendapatkan cukup pakaian, makanan, dan perawatankesehatan yang
memadai. Mereka pun tidak diberikan apa-apa untuk megnatasi kekurangan
vitamin yang menyebabkan mereka sering menderita penyakit akibat kurang gizi (seperti misalnya
radang gusi. Nilai gizi jatah makanan sehari-hari sekitar 1.200
kalori (5.000
kilojoule, terutama dari roti kualitas rendah yang dibagikan menurut beratnya. Menurut
Organisasi Kesehatan Sedunia, kebutuhan minimum untuk pekerja keras adalah antara 3.100–3.900 kalori (13.000 hingga 16,300 kJ) per harinya.
Para administratur secara rutin mencuri dari kamp ini berbagai barang
kebutuhan untuk kepentingan pribadinya, dan untuk menyenangkan
atasannya. Akibatnya, para tahanan dipaksa bekerja lebih keras lagi
untuk mengatasi kekurangannya. Para administratur dan
orang-orang kepercayaan
(para tahanan yang diberikan tugas untuk melayani kamp itu sendiri,
seperti tukang masak, tukang roti atau petugas gudang, yang dijuluki
"pridurki" [diterjemahkan sebagai "orang-orang bodoh" atau "tolol",
tetapi sebetulnya makna sebenarnya adalah "orang-orang yang hanya
bermain-main" {dan bukan bekerja keras}]) mencuri obat-obatan, pakaian,
dan bahan makanan.
Geografi
Pada hari-hari pertama Gulag, lokasi-lokasi untuk kamp-kamp itu
dipilh terutama demi kemudahan mengisolasi para tahanan. Biara-biara
terpencil khususnya seringkali digunakan sebagai tempat-tempat untuk
kamp-kamp yang baru. Tempat di
Kepulauan Solovetsky di
Laut Putih adalah salah satu tempat paling pertama dan paling penting dicatat, yang dibangun tak lama setelah Revolusi
1918. Nama sehari-hari untuk kepulauan ini, "
Solovki", masuk ke dalam
bahasa sehari-hari sebagai
sinonim
untuk kamp kerja paksa pada umumnya. Tempat ini digambarkan kepada
dunia sebagai contoh dari cara Soviet yang baru dalam "mendidik kembali
musuh-musuh kelas"
dan mengintegrasikan mereka kembali melalui kerja ke dalam masyarakat
Soviet. Mulanya para tahanan itu, yang sebagian besar terdiri dari
inteligensia
Rusia, menikmati kebebasan yang relatif (dalam batas-batas alam
kepulauan itu). Koran-koran dan majalah-majalah setempat disungint dan
bahkan sejumlah penelitian ilmiah dilakukan (mis., sebuah kebun raya
dipelihara, tetapi malangnya belakangan sama sekali lenyap). Akhirnya
tempat ini berubah menjadi sebuah kamp Gulag yang biasa; malah sebagian
sejarahwan mengatakan bahwa Solovki merupakan sebuah kamp rintisan dari
bentuk seperti ini. Lihat
Solovki untuk informasi lebih rinci.
Maxim Gorky mengunjungi kamp ini pada 1929 dan menerbitkan sebuah apologi untuknya.
Dengan penekanan baru tentang Gulag sebagai cara untuk
mengonsentrasikan tenaga murah, kamp-kamp baru kemudian dibangun di
seluruh wilayah pengaruh Soviet, di manapun tugas ekonomi yang ada
membutuhkan keberadaannya (atau dirancang secara spesifik untuk
membutuhkannya, seperti misalnya
Belomorkanal atau
Jalur Utama Baikal Amur), termasuk fasilitas-fasilitas di kota-kota besar — bagian-bagian dari
Metro Moskwa yang terkenal dan kampus baru
Universitas Negeri Moskwa dibangun dengan tenaga kerja paksa. Masih lebih banyak lagi proyek lainnya pada masa industrialisasi yang cepat pada
1930-an,
masa perang
dan masa pasca-perang yang dilaksanakan dengan mengandalkan punggung
para tahanan, dan aktivitas kamp-kamp Gulag merentang melintasi industri
Soviet yang luas.
Kebanyakan kamp-kamp Gulag ditempatkan di daerah-daerah yang sangat
terpencil di timur laut Siberia (kumpulan yang paling terkenal adalah
Sevvostlag (
Kamp-kamp Timur Laut) di sepanjang Sungai
Kolyma dan
Norillag dekat
Norilsk) dan di bagian-bagian tenggara Uni Soviet, terutama di
stepa-stepa
Kazakhstan (
Luglag,
Steplag,
Peschanlag).
Semua ini adalah wilayah-wilayah yang luas dan tidak berpenghuni dan
tidak memiliki jalan-jalan (malah, pembangunan jalan-jalan itu sendiri
ditugaskan kepada para tahanan dari kamp-kamp yang mendapat tugas khusus
membangun jalan-jalan kereta api) atau sumber-sumber makanan, tetapi
kaya degan mineral dan sumber-sumber alam lainnya (misalnya kayu).
Namun, kamp-kamp ini umumnya menyebar di seluruh
Uni Soviet, termasuk di bagian-bagian Eropa dari
Rusia,
Belarus, dan
Ukraina. Ada pula sejumlah kamp yang terletak di luar Uni Soviet, di
Cekoslowakia,
Hongaria,
Polandia, dan
Mongolia, yang semuanya berada di bawah kontrol langsung Gulag.
Tidak semua kamp dibentengi; malah sebagian kamp di Siberia hanya
ditandai dengan pos-pos. Usaha melarikan diri terhalang oleh unsur-unsur
yang keras, serta anjing-anjing pelacak yang ditempatkan di
masing-masing kamp. Sementara pada tahun 1920-an dan 1930-an suku-suku
pribumi seringkali membantu para pelarian, banyak di antara suku-suku
itu yang juga menjadi korban dari para pencuri yang melarikan diri.
Tergoda oleh hadiah-hadiah yang besar, mereka kemudian mulai membantu
pemerintah dalam menangkapi para pelarian Gulag. Para penjaga kamp juga
diberikan insentif yang keras untuk mengawal tahanan-tahanan mereka
dengan harga apapun. Bila seorang tahanan lolos di bawah pengawasan
seorang penjaga, si penjaga seringkali akan kehilangan seragamnya dan ia
sendiri menjadi penghuni Gulag. Lebih jauh, bila seorang tahanan yang
melarikan diri ditembak, para penjaga dapat didenda dengan jumlah yang
seringkali setara dengan gaji seminggu atau dua minggu.
Dalam kasus-kasus tertentu, tim-tim tahanan dikirim ke sebuah daerah
baru dengan pasokan sumber-sumber yang terbatas dan dibiarkan untuk
memulai sebuah kamp baru atau mati. Kadang-kadang usaha ini dilakukan
beberapa kali sebelum gelombang kolonis berikutnya dapat bertahan dalam
menghadapi unsur-unsurnya.
Wilayah di sepanjang
Sungai Indigirka dikenal sebagai
Gulag di dalam Gulag. Pada 1926, desa
Oimiakon (Оймякон) di wilayah ini mencatat rekor temperatur terendah −71.2 °C.
Gulag berlangsung hampir empat puluh tahun dalam sejarah Soviet dan
Eropa Timur dan memengaruhi jutaan orang. Dampak budayanya juga sangat
hebat.
Banyak laporan saksi mata dari para tahanan Gulag diterbitkan sebelum Perang Dunia II.
Buku
Julius Margolin A Travel to the Land Ze-Ka
(Perjalanan ke Negeri Ze-Ka) diselesaikan pada 1947, tetapi buku
seperti itu tidak mungkin diterbitkan di Uni Soviet pada masa itu,
segera setelah Perang Dunia II.
Gustaw Herling-Grudziński menulis
A World Apart
(Terpisah di Dunia Lain), yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris
oleh Andrzej Ciolkosz dan diterbitkan dengan pengantar oleh
Bertrand Russell
pada 1951. Dengan menggambarkan kehidupan di Gulag dalam laporan
pribadi yang mengerikan, buku ini memberikan analisis yang orisinal dan
mendalam tentang hakikat sistem komunis Soviet. Buku yang ditulis 10
tahun sebelum buku Alexander Solzhenitsyn
Sehari Dalam Kehidupan Ivan Denisovich ini membuat ia terkenal di dunia internasional (kecuali di Perancis).
Buku
Alexander Solzhenitsyn The Gulag Archipelago (Kepulauan Gulag) bukanlah karya sastra pertama mengenai kamp-kamp kerja paksa. Bukunya sebelumnya tentang pokok yang sama, "
Sehari dalam kehidupan Ivan Denisovich",
mengenai hari yang khas dari kehidupan seorang tahanan di GULAG,
aslinya diterbitkan dalam majalah bulanan Soviet yang paling bergengsi,
"Novij Mir", "Dunia Baru", pada November 1962, tetapi segera dilarang
dan ditarik dari semua perpustakaan. Ini adalah karya pertama yang
memperlihatkan Gulag sebagai instrumen penindasan pemerintah terhadap
warga negaranya sendiri pada tingkat besar-besaran.
Gulag menimbulkan pengaruh besar terhadap pemikiran Rusia masa kini, dan suatu bagian penting dari
cerita rakyat Rusia modern. Banyak nyanyian yang dibawakan oleh para pengarang dan aktor yang dikenal sebagai
bard, terutama sekali Vladimir Vysotsky dan
Alexander Galich,
meskipun kedua-duanya tidak pernah ditahan di kamp-kamp di Gulag,
menggambarkan kehidupan di dalam Gulag dan mengagungkan kehidupan para
"Zek". Kata-kata dan ungkapan-ungkapan yang berasal dari kamp-kamp kerja
paksa menjadi bagian dari ungkapan sehari-hari Rusia/Soviet pada tahun
60-an dan 70-an.
Memoar
Alexander Dolgun,
Alexander Solzhenitsyn,
Varlam Shalamov dan
Yevgenia Ginzburg,
antara lain, menjadi langbang perlawanan dalam masyarakat Soviet.
Tulisan-tulisan ini, khususnya dari Solzhenitsyn, dengan keras mengecam
rakyat Soviet karena bersikap toleran dan apatis terhadap Gulag, tetapi
pada saat yang sama memberikan kesaksian terhadap keberanian dan tekad
dari mereka yang ditahan.
Gejala budaya lainnya di Uni Soviet yang terkait dengan Gulag adalah
migrasi paksa dari banyak seniman dan tokoh-tokoh kebudayaan lainnya ke
Siberia. Hal ini melahirkan sejenis Renaisans di tempat-tempat seperti
Magadan, di mana, misalnya, kualitas produksi teaternya sebanding dengan apa yang ada di
Moskwa.
Dokumen-dokumen negara
Soviet memperlihatkan bahwa di antara tujuan-tujuan dari GULAG adalah
kolonisasi terhadap daerah-daerah pedalaman yang jarang penduduknya.
Untuk mencapai tujuan ini, maka diperkenalkanlah pemahaman tentang "
pemukiman bebas".
Ketika orang-orang yang berperilaku baik sudah menyelesaikan sebagian
besar dari masa tahanannya, mereka dapat dibebaskan untuk tinggal di
"pemukiman bebas" (вольное поселение, "volnoye poseleniye") di luar
batas-batas kamp. Mereka dikenal sebagai para "pemukim bebas"
(вольнопоселенцы, "volnoposelentsy", jangan dikacaukan dengan istilah
ссыльнопоселенцы, "ssyl'noposelentsy", "
pemukim buangan").
Selain itu, untuk orang-orang yang telah menjalani masa tahanan yang
penuh, tetapi tidak diberikan kebebasan memilih tempat tinggal,
dianjurkan agar mereka ditempatkan di "pemukiman bebas" dan diberikan
tanah di sekitar tempat penahanannya.
Peraturan ini juga diwarisi dari sistem
katorga.
[sunting] Kehidupan setelah masa tahanan
Orang-orang yang menjalani masa penahanan di kamp atau di penjara
dikenai batasan dalam memilih pekerjaan dari pilhan yang lebih luas.
Mengungkapkan pengalmaan penahanan di masa lampau adalah sebuah
pelanggaran yang dapat dikenai proses peradilan. Orang-orang yang
menjalani masa tahanan sebagai "tahanan politik" merupakan gangguan bagi
"
Departemen Pertama" (Первый Отдел-"Pervyj Otdel", penyaluran-penyaluran dari para
polisi rahasia pada semua usaha dan lembaga, karena para bekas "tahanan politik" itu harus terus dimonitor.
Banyak orang yang dibebaskan dari kamp-kamp ini dilarang
menetap di kota-kota besar.
Setelah ditahan lama, banyak orang yang kehilangan
kecakapan-kecakapan kerja mereka sebelumnya serta kontak-kontak sosial
mereka. Karenanya, ketika akhirnya mereka dibebaskan, banyak di antara
mereka yang denagn suka rela memutuskan untuk menjadi (atau tinggal
sebagai) "penghuni bebas". Keputusan ini juga dipengaruhi oleh
pengetahuan akan batasan-batasan yang dikenakan kepada mereka di
tempat-tempat lain. Ketika banyak di antara para bekas tahanan yang
dilepaskan itu ditangkap kembali pada masa gelombang penangkapan yang
dimulai pada
1947,
hal ini lebih sering terjadi pada mereka yang telah memilih untuk
kembali ke kampung halaman mereka daripada mereka yang tetap tinggal
dekat kamp-kamp itu sebagai penghuni bebas.
Perkembangan terakhir
Monografi Anne Applebaum menggambarkan pembebasan para tahanan politik dari kamp-kamp itu, yang terakhir pada
1987. Pada November
1991 parlemen Rusia, Soviet Tertinggi dari RSFSR, menyetujui
"Deklarasi Hak-hak dan Kebebasan Individu" yang menjamin secara teoretis, di antara berbagai kebebasan lainnya, hak untuk membangkang terhadap pemerintah.